Top Ad unit 728 × 90

10 Cara Untuk Menetaskan Telur Puyuh, Inilah Panduan Bagi Pemula

Sebelum kita melanjutkan pembahasan tentang penetas telur puyuh, ada baiknya terlebih dahulu kita jawab pertanyaan yang bergelayut dibenak orang-orang diluar sana, yaitu : Mengapa kita memelihara burung puyuh?


Sumber foto : klik disini


Karena burung puyuh adalah unggas yang paling mudah untuk dipelihara, alasannya :

Pertama, pemeliharaan burung puyuh tidak seperti unggas ayam yang lebih banyak memakan tempat. Kandang burung puyuh seukran lebar 50 cm dan panjang 100 cm. Ukuran ini bisa menampung sekitar 25-30 ekor burung puyuh dewasa. Jika kandangnya dibuat 4 tingkat dalam satu kandang rak, maka sudah bisa memuat 100-120 ekor burung puyuh dewasa.

Kedua, puyuh memiliki produktifitas telur yang sangat tinggi. Untuk satu ekor puyuh betina mampu bertelur 200-300 tiga ratus butir pertahun. Artinya, masa produktif burung puyuh berkisar lebih kurang 12-15 bulan.

Ketiga, Puyuh betina sudah mulai bertelur pada usia mulai 40 hari, dan sudah normal pada usia 50 hari. Artinya produksi telur puyuh lebih cepat daripada ayam.


Sebenarnya, untuk memulai usaha peternakan buruh puyuh petelur bisa dimulai dari membeli burungnya langsung. Misalkan kita membeli burung puyuh usia 1 minggu atau 30 hari bahkan yang sudah mulai bertelur. Tetapi ada baiknya kita memulainya dari membeli telur yang sudah dibuahi untuk kita tetaskan sendiri. Ada banyak keuntungan jika memulai usaha puyuh dengan menetasnya sendiri, karena kita memiliki banyak hal harus dipelajari. Mulai dari menetas hingga membesarkan Day Old Quail (DOQ).

Kita berharap telur tersebut akan menetaskan DOQ memiliki jumlah persentase jantan dan betina secara berimbang atau lebih banyak betina. Hal tersebut bisa membantu kita untuk proses pengembang-biakan berikutnya, karena kita sudah memiliki bibit indukan baik jantan maupun betina. Dengan begitu, kita sudah bisa memproduksi DOQ secara sendiri dan memangkas biaya awal untuk memulai usaha ternak puyuh petelur.


Inilah Tip-Tip Menetaskan Telur Puyuh

Tip Pertama : Mulailah dari Menetaskan Telur Puyuh

Langkah pertama adalah anda harus menyediakan inkubator terlebih dahulu. Minimal anda telah menyediakan inkubator tersebut dua hari sebelum memulai penetasan. Untuk inkubator anda bisa membeli produk yang berkualitas atau anda membuatnya sendiri. Untuk pembuatan inkubator anda bisa belajar dari youtube. Untuk penetasan puyuh, aturlah suhu inkubator maksimal 38 oC atau 100 oF. 

sumber foto : https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/41KdhDTJsCL._AC_.jpg
Sumber foto : klik disini


Sangat dianjurkan untuk membeli dan menetaskan telur fertil dari peternak puyuh yang berbeda dari sebelumnya. Hal itu untuk menghindari perkawinan sedarah jika nanti kita ingin menetaskan telur dari peternakan kita sendiri. Akibat dari perkawinan sedarah ini adalah, puyuh akan cenderung kurang sehat, tingkat penetasan yang rendah, dan tingkat morbiditas yang sangat tinggi.


Tip Kedua : Biarkan Telur Untuk Beberapa Jam

Ketika anda telah membeli telur dan tiba di rumah, jangan segera memasukkanya kedalam mesin tetas. Tunggulah beberapa jam kemudian baru anda memasukkannya kedalam mesin tetas. Hal tersebut untuk menyesuaikan kondisi telur terhadap suhu yang baru, dan juga menetralkan keadaan telur karena goncangan ketika dalam perjalanan. Hal ini sangat penting anda perhatikan, karena sangat menentukan tingkat keberhasilan dalam proses menetaskan telur puyuh.


Tip Ketiga : Buatlah Catatan


Jika kita memiliki mesin yang bisa membalikkan telur secara otomatis, akan mengakibatkan kita lalai akan mengingat telur yang kita tetaskan, sebab kita sudah menyerahkan sepenuhkan kepada mesin tetas tersebut. Akibatnya kita menjadi lalai yang mungkin juga disebabkan aktifitas-aktifitas keseharian. Maka dari itu kita harus membuat catatan.

Jika menggunakan mesin tetas otomatis, pada usia telur sudah memasuki 14 hari kita dianjurkan untuk mematikan alat membalikkan telurnya. Biasanya telur mulai menetas pada usia telur 15 hari hingga 17 hari, namun ada baiknya anda menunggu hingga hari ke 20, karena ada kemungkinan telur yang agak lama menetas.

Sebelumnya menetas, kita juga harus menyiapkan kandang indukan atau kandang pembesaran. Ada baiknya kandang indukan ini telah anda siapkan jauh-jauh hari sebelum telur menetas, guna menghindari kepanikan ketika menghadapi tiba-tiba telur banyak yang menetas, sementara kandang indukan belum jadi.


Tip Keempat : Persiapkanlah Banyak Kertas Tekstur

Penyebab banyaknya kegagalan pada proses awak pembiakan puyuh adalah, gagalnya penanganan pada saat puyuh berusia nol hari. Jika lantai tatakan telur pada mesin tetas atau lantai pada kandang indukan licin, bisa membuat kaki anakan tergelincir dan menyebabkan pinggungnya terkilir (kaki akan terentang). Maka dari itu kita harus membuat alas lantai dengan menggunakan kertas yang bertekstur kasar.

Ambil langkah yang termudah, cukup menggunakan koran bekas. Caranya, remuklah koran tersebut agar bisa menjadi kertas yang bertekstur kasar. Usahakan meremuknya berkali-kali agar mendapatkan hasil yang maksimal. Lalu bentanglah koran tersebut pada lantai mesin tetas (lakukan sebelum ternjadinya penetasan) dan juga pada lantai kandang indukan atau pembesaran. Selain itu, alas kertas koran juga mampu menghindari kaki DOQ masuk ke celah-celah kawat jaring yang kita gunakan untuk lantai kandang indukan.


Tip Kelima : Lakukanlah Pengintaian Telur

Mungkin langkah ini agak merepotkan bagi para peternak, karena harus melakukan pengintaian satu-persatu agar dapat memastikan apakah telur benar-benar berisi calon DOQ atau gagal. Tetapi jika anda masih menetaskan telur yang jumlahnya sedikit, tambah lagi anda masih pemula. Ada baiknya anda melalukan pengintaian telur tersebut secara teliti. Hal ini bisa menambah pengetahuan terbaru bagi peternak-peternak pemula, dan mudah-mudahan kedepannya dapan memudahkan anda dalam penyeleksian telur sebelum ditetaskan.


Sumber foto : klik disini

Selain itu, jangan lupa untuk selalu memeriksa inkubator. Pastikan semua alat berfungsi secara maksimal. Hal selalu menjadi kendala adalah, rusaknya alat pemanas pada mesin tetas tersebut, seperti lampu pemanas telah putus maka segeralah menggantikannya. Jangan lupa untuk memperhatikan kelembaban selaku dikisaran 44%. Jika mesin tetas anda tidak menggunakan sistem kelembaban otomatis, pastikanlah mesin tetas tersebut selalu tersedia nampan yang berisi air, dan selalu menambahkan airnya agar tidak kekurangan.


Tip Keenam : Pastikan Inkubator Tertutup Rapat

Pada hari ke 15, kita harus bekerja lebih ekstra pada inkubator. Pastikanlah inkubator benar-benar tertutup rapat dan mengubah pengaturan pada inkubator. Jangan lupa, bekerja secara perlahan atau penuh kehati-hatiannya guna menghindari kecelakaan sekecil mungkin. Hal yang harus kita lakukan adalah:

Pertama menyetel suhu kelembaban dari 44% menjadi 65% persen, jika anda tidak punya alat kelembaban otomatis, ada baiknya mengakali agar air cepat menguap. Misalnya menambahkan air hangat untuk mencapat titik kelembaban yang kita inginkan. Jika sudah tercapat maka keluarkanlah air hangat tersebut dari inkubator.

Kedua menurunkan suhu dalam ruangan dari 100 oF/ 38 oC menjadi 98 oF/ 37,2 oC.

Ketinga, keluarkanlah telur secara perlahan sambil memperhatikan bentuk telur tersebut. Kemudian masukkanlah koran yang sudah diremuk-remuk untuk dijadikan alas telur tersebut.

Keempat, anda benar-benar memastikan bahwa telah mematikan alat pembalik telur secara otomatis, karena pada usia telur sudah mencapai 14-15 hari tidak perlu dibolak-balikkan lagi.


Tip Ketujuh : Bantulah Proses Telur Menetas

Puyuh menetas dengan cara momotong bagian cangkang telur secara melingkar. Biasanya proses tersebut memakan waktu 1/2 jam atau 1 jam bahkan lebih. Tetapi terkadang kita juga bisa menemukan kendala, puyuh sangat susah keluar dari cangkang tersebut hingga memakan waktu berjam-jam terjebak di dalam cangkangnya. Jika sudah berjam-jam tidak keluar, dapat dipastikan meraka tidak akan bisa keluar, karena cairanya tubuhnya sudah mengering dan bulu atau badang puyuh lengket pada membran putih dalam telur tersebut.

Gunakan alat bantu untuk menetaskan telur tesebut, misal menggunakan pinset atau alat jepit. Tetapi kami lebih memilih menggunakan jari secara langsung, karena kita lebih mampu menakar kukuatan yang kita gunakan. Lakukan secara hati-hati untuk mencegah kecelakaan sekecil mungkin.

Nah, hal yang perlu kita lakukan adalah membantu untuk menetaskan dengan membuka cangkang telur tersebut. Jangan takut untuk membantunya, lupakan mitos yang mengatakan jika kita membantu membuka cangkang telur akan menyebabkan puyuh tersebut menjadi lemah fisiknya. Tingkat keberhasilan untuk tetap hidup terhadap telur yang kita bantu membuka cangkangnya sekitar 90%, dan tingkat kematian telur yang sulit menetas sangat tinggi.


Tip Kedelapan : Ingat, DOQ Sangat Mungil

Bayi puyuh sangat mungil dan imut sekali, sangat menggemeskan. Tetapi ingat, karena tubuh mereka yang sangat mungil dapat kecelakaan-kecelakaan yang berakibat fatal. Anda harus ekstra perhatian terhadap kandang indukan, apakah memiliki celah-celah yang dapat menyebabkan eksiden tersebut, jika ada maka segeralah atas. Eksiden kecil yang biasa terjadi yaitu kaki mereka masuk ke celah-celah kawat ram. Adanya lobang-lobang kecil juga bisa mengakibatkan merekan lolos dari kerumunan, alhasil mereka akan mati kedinginan atau hipotermia karena berjauhan dari areal yang panas.

Perlu diingatkan juga, meskipun ukuran bayi puyuh sangat kecil namum pertumbuhan meraka juga sangat cepat. Maka perlulah kita mengantisipasi agar tidak terjadinya hal diluar dugaan. Kami menyarankan agar menempatkan bayi puyuh sebanyak 100 ekor pada kandang indukan sebesar 1 meter persegi, atau menyesuaikan dari takaran tersebut. Untuk 1 meter persegi membutuhkan lampu pemasan 5 watt sebanyak empat bohlam. Untuk ketinggian lampu biasanya menyesuaikan. Jika kita menggukan lampu 5 watt, ada baiknya ketinggian lampu sekitar 7 cm dari lantai, tetapi jika masih menumpuk-numpuk, maka turunkan lagi ketinggian bohlam agar mereka tidak berada dibawah bohlam tersebut.


Tip Kesembilan : Berilah Pakan Berprotein Tinggi

Bayi puyuh membutuhkan makanan yang berprotein sekitar 28-30%. Ada banyak jenis pakan puyuh yang berada dipasaran. Ada baiknya anda bertanya pada penjual pakan tersebut untuk mengetahui tentang pakan-pakan untuk bayi puyuh. Tetapi, yang harus anda ingat, jangan sampai memberi pakan yang kasar karena bayi puyuh tidak mampu mencernanya.

Terkadang kita akan menemui kendala untuk mendapatkan pakan yang sangat ideal. Jika pakan yang kita beli tersebut terlihat kasar-kasar, maka langkah yang harus kita lakukan adalah menghaluskan pakan tersebut. Gunakan blender untuk menghaluskan pakan tersebut, atau tumbuh secara manual. Apasalahnya kita melakukan kerja ekstra demi pencapaian maksimal.


Tip Kesepuluh : Tambahkan Alat Bantu Pemanas

Selalunya kita memanaskan suhu kandang indukan dengan bohlam. Tetapi masih ada banyak kita menambahkan alat bantu lainnya untuk mendapatkan suhu panas yang lebih maksimal. Mungkin bisa menampahkan serbuk gergaji pada lantai kandangan indukan. Serbuk tersebut selain berfungsi sebagai lantai yang kasar, serbuk tersebut juga bisa menjadi alat pemanas tambahan bagi bayi puyuh, atau mungkin juga kita bisa menggunakan lalang kering.


Penutup

Demikian ulasannya ini kami buat, mudah-mudahan dapat menambahkan pengetahuan tentang langkah-langkah apa yang harus kita lakukan dalam proses meneteskan telur puyuh. Mungkin teori ini juga dapat diterapkan pada penetasan telur ayam, bebek dan sebagainya. Catatan ini juga sebagai landasan kami dalam proses penetasan, sehingga sewaktu-waktu kami bisa menerapkannya.

Ada kemungkinan cara ini akan mengalami perubahan atau penyesuaian, maka dari itu kami akan tetap menulis setiap hal-hal yang baru untuk segera dibagikan kepada publik.

Selain itu, kami juga memiliki channel/ kanal youtube yaitu : Cara Beternak

Salam peternak Indonesia.

10 Cara Untuk Menetaskan Telur Puyuh, Inilah Panduan Bagi Pemula Reviewed by Penyair Senja on Oktober 05, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Ayo Beternak © 2014 - 2015
Powered By Blogger, Shared by Free WP Themes

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.