Burung Puyuh Biasa : Inilah Pengenalan Dasar Jenis Burung Puyuh Biasa

Puyuh biasa ( Coturnix coturnix ), atau juga disebut puyuh Eropa , adalah puyuh berukuran kecil yang biasa bersarang dan bertelur di dalam tanah. Burung puyuh ini biasanya dijadikan sebagai sebuah permainan burung seperti berburu untuk kegiatan olahraga atau untuk dimakan. Puyuh ini juga termasuk dalam keluarga burung Phasianidae atau burung bersarang di tanah. Puyuh ini termasuk hewan yang bermigrasi, berkembang biak di Palearktik barat dan musim dingin di Afrika dan India selatan.

Dengan panggilan khasnya "wet my lips/ basahi bibirku", burung puyuh jenis ini sangat suka bersembunyi, jadi kita lebih sering mendengar suara daripada melihatnya.

Perlu diingat, bahwa puyuh biasa sebenarnya berbeda dengan burung puyuh Jepang atau Coturnix japonica (burung puyuh asli Asia). Meskipun secara visual kedua jenis puyuh ini sangant mirip, tetapi keduanya dipanggil dengan sebutan yang sangat berbeda. Seperti burung puyuh Jepang, burung puyuh biasa juga dijadikan unggas peliharaan orang-orang untuk menghasilkan telur ataupun pedaging.

Berikut ini ciri-ciri dasar yang harus kita kenal dari seokor burung puyuh biasa, sebagai berikut:

• Puyuh biasa adalah burung gallinaceous kompak kecil berukuran 16-18 cm atau 6,3–7,1 inci, dengan lebar sayap 32–35 cm atau 13–14 inci.
• Beratnya adalah 70 hingga 140 gram.
• Betina umumnya sedikit lebih berat daripada jantan.
• Warnanya cokelat dengan garis mata putih, dan biasanya pada jantan memiliki dagu berwarna putih.
• Puyuh memiliki sayap yang panjang, tidak seperti burung gamebird bersayap pendek.

 

Taksonomi

Puyuh biasa  itu secara resmi dijelaskan oleh naturalis/ peniliti binatang dan tumbuhan Swedia Carl Linnaeus tahun 1758 di edisi kesepuluhnya tentang Systema Naturae, dan sistem ini yang sekarang lebih dikenal dengan istilah nomenklatur binomial. Keterangannya sebagai berikut:

1. Puyuh diletekkan di bawah sub nama binomial Tetrao coturnix.
2. Julukan khusus coturnix adalah kata Latin untuk burung puyuh biasa.
3. Spesies ini sekarang ditempatkan dalam genus Coturnix yang diperkenalkan pada tahun 1764 oleh naturalis Prancis François Alexandre Pierre de Garsault.
4. Puyuh biasa dulunya dianggap sejenis dengan burung puyuh jepang ( Coturnix japonica )
5. Daerah persilangan kedua spesies ini bertemu di Mongolia dan dekat Danau Baikal tanpa kawin silang yang nyata dan di penangkaran, keturunan hasil persilangan menunjukkan penurunan kesuburan.
6. Burung puyuh Jepang sekarang diperlakukan sebagai spesies terpisah.

Lima subspesies dikenali:

1. C. c. coturnix ( Linnaeus , 1758) - berkembang biak di Eropa dan Afrika barat laut ke Mongolia dan India utara, musim dingin di Afrika dan tengah, India selatan
2. C. c. conturbans Hartert , 1917 - Azores
3. C. c. inopinata Hartert, 1917 - Kepulauan Tanjung Verde
4. C. c. africana Temminck & Schlegel , 1848 - sub-Sahara Afrika dan pulau-pulau di Mauritius , Komoro dan Madagaskar
5. C. c. erlangeri Zedlitz , 1912 - Afrika timur dan timur laut

Sumber diubah suai dari berita : wikipedia.org